Banda Aceh - 16 November - 10 Desember

ilustrasi

Disuatu sudut kota dimana aku adalah seorang gadis pendatang, manghampiri suatu sudut tirani agar terhindar  dari hujan, berharap bertemu dengan labirin yang sama agar dapat bernafas. Setiap hari aku bersalam semut dengan banyak labirin. Kami memiliki 1 ibu dengan anak yang banyak, tapi tak memiliki ayah, beberapa anak dari ibu kami kebanyakan laki-laki, dan diantara anak ibu kami terlibat suatu problematika dengan masalah yang ada di dalam dada, ntah itu jantung ? ntah itu hati ? oh tidak, aku hanya butuh dengan labirin. Seorang anak ibu ku menghampiriku disaat aku kehujanan, dia katakan pada ku, jangan takut pada hujan, aku heran kenapa dia membawa payung kalau tak takut pada hujan. dinginnya hingga menusuk tulang dan mengalir ke darahku, aku terlelap hingga matahari diatas kepala, oh ini kebiasaan buruk ku, hingga ibu ku pernah menyiramkan air disaat aku sedang mimpi indah di siang bolong.

Hari ini aku kedatangan seorang tamu istimewa jantung hatiku, kedatangannya membuat labirin ku tak berfungsi, aku seperti berada diruangan hampa udara. 3 tahun lalu kami pernah bermain layangan bersama, dia hampir saja singgah tapi pergi begitu saja.  

Aku hanya berani melihat dari ujung mata, hingga fokusku ada pada samping wajahnya, oh tuhan... dengan begitu cepat darahku sampai ke kepala, tanganku mulai dingin, kaki ku gemetar, ternyata aku lagi salah tingkah. sontak laki - laki itu salam semut padaku, tolong tuhan, hentikan waktu sekarang. sekarang, sekarang. tak sampai 5 detik ternyata,

Bersambung... Tak kuat mikir 
  




Komentar

Postingan populer dari blog ini

"KENEKEI" PANTE PASIR PUTIH YANG DIRINDUKAN

Glee Radja Xpeditions