ANEUK METUAH
NASEHAT SEORANG AYAH KEPADA ANAKNYA
Wahai
Putraku…
Agar
engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia…
Janganlah
berbicara dalam berbagai urusan, kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya
Dan jika
seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani
engkau berbicara
Hati-hati
dengan isu…
Jangan
percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah
engkau lihat
Dan jika
engkau mendapatkan cobaan berupa seseorang musuh…
Hadapi
dengan berbuat baik kepadanya…
Tolak
dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih
Jika
engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama…
dalam
bepergian itu, jati diri manusia terungkap… penampilan lahiriahnya akan luntur
dan jati dirinya akan tersingkap!
Dan
“bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup,
mengungkap akhlak dan tabiat!”
Jika
engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran, atau
jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk…
bergembiralah…,
sebab mereka sebenarnya sedang berkata, “Engkau orang yang sukses dan
berpengaruh”, sebab, anjing yang mati tidak akan ditendang, dan tidak dilempar
kecuali pohon yang berbuah
Wahai
putraku…
Jika
engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah…
dan
jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh
kepada perkara yang busuk!
Bangunlah
lebih awal…
sebab
keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kamu kehilangan kesempatan
mendapatkan rezeki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di
malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!
Akan aku
ceritakan kepadamu kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari
orang yang berbuat makar
Dan saat
seseorang memberikan tsiqahnya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku
ajak engkau ke sarang singa…
akan aku
ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!
Akan
tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain…
jangan
mencuri jerih payah orang lain…
sebab
engkau menjadi keji!
Akan aku
ajak engkau menemui bunglon…
Agar
engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya!
Bunglon
mengubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada…
Agar
engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak…
Dan
berulang-ulang! Dan bahwasannya ada orang-orang munafik…
banyak
pula manusia yang berganti-ganti pakaian…
dan
berlindung di balik alasan “ingin berbuat baik”.
Wahai
putraku…
Biasakan
engkau bersyukur kepada Allah!
Cukuplah
menjadi alasan untuk bersyukur pula pada manusia…
Sebab
Allah Swt. akan menambah orang-orang bersyukur dan manusia senang saat
mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!
Wahai
putraku…
Ketahuilah
bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan
bahwasannya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan, namun jujur lebih
berakhlak bagimu!
Dan bagi
orang sepertimu!
Wahai
putraku…
Persiapkanlah
alternatif untuk segala urusan… agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!
Manfaatkan
segala peluang… sebab peluang yang datang sekarang… bisa jadi tidak akan
berulang!
Jangan
berkeluh kesah…
aku harap
engkau optimis… siap menghadapi kehidupan…
Jauhilah
orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka!
Dan
jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada
segala hal!
Jangan
bergembira saat melihat orang lain terkena musibah…
Jangan
pula menghina orang karena postur atau penampilannya…
Sebab dia
tidak menciptakan dirinya…
Dan saat
engkau menghina orang lain, pada hakikatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat
Yang Maha Mencipta dan membuat bentuk rupa…
Jangan
membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu…
Sebab
Allah lah Dzat Yang Menutupi dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan
menzalimi siapapun…
Dan jika
engkau hendak menzalimi dan engkau merasa mampu menzalimi, ingatlah bahwa Allah
Swt. lebih mampu!
Jika
engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim…
Engkau
akan terheran-heran… Bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari
hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!
Jangan
mendebat dalam perdebatan, kedua pihak merugi..
Kalau
kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita. Dan jika menang,
kita juga merugi, karena kita telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan
debat kita…
Semua
kita kalah… Baik yang merasa menang dan yang merasa belum menang!
Jangan
memonopoli pendapat…
Yang
bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya
saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang… Dan jika engkau merasa bahwa
pendapatmu benar, tegarlah dan jangan terpengaruh!
Wahai
putraku…
Engkau
dapat mengubah keyakinan orang… dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari!
Bukan
dengan sihir, bukan pula dengan jampi… namun, dengan senyumanmu… dan kosa
katamu yang lembut… dengan keduanya, engkau dapat menyihir!
Oleh
karena itu, tersenyumlah…
Mahasuci
Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita
mendapatkan pahala darinya!
Jika
engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau
kepadanya!
Jika
bibirmu terbuka karena senyuman, hati akan cepat juga terbuka untuk
mengekspresikan isinya…
Jika
orang meragukan, bela dirimu… Jelaskan! Dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan
suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan…
Jangan
pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!
Wahai
putraku…
Jangan
bersedih terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan!
Sebab
kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan… sehingga Allah
melihat kita… Adakah kita bersabar?
Karena
itu, santai saja… Jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat…
“Jika
mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan!”
Jangan
meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu…
Tataplah
hari esok, persiapkan diri, dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!
Jadilah
orang yang mulia… berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana
engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihat…
Jangan
sekali-kali meremehkan dirimu!
Sebab
engkau menjadi besar saat engkau ingin besar…
hanya
engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil.
sumber :
yy/republika.co.id
Komentar
Posting Komentar